Jakarta – Saat Anda membaca spesifikasi kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, pasti akan menemukan soal torsi dan tenaga. Satuan torsi dan tenaga berbeda-beda di tiap negara atau wilayah. Ada yang menggunakan PS atau HP untuk tenaga, sementara torsi dihitung dengan satuan Nm, Kgm, atau pound feet.
Karakter mesin dirancang untuk kemampuan tertentu, entah itu fokus pada tenaga atau efisiensi bahan bakar. Pasti sebagian dari Anda bingung, apa bedanya torsi dan tenaga pada lembar spesifikasi dan apa pengaruhnya saat mobil dikendarai.
Untuk itu, Carmudi.co.id akan mengulasnya secara singkat definisi dan pengaruh dari masing-masing satuan tersebut.
Apa Itu Torsi dan Tenaga
Pertama dimulai dengan torsi, yaitu gaya dorong yang diproduksi mesin. Melalui video yang diunggah akun Engineering Explained di YouTube, dijelaskan contoh torsi pada kunci ring dipengaruhi oleh jarak atau panjang gagang.
Semakin panjang gagang maka tenaga manusia yang dibutuhkan untuk memutar mur atau baut semakin ringan. Untuk torsi pada silinder dipengaruhi oleh panjang langkah atau stroke. Semakin panjang maka torsi yang dihasilkan makin besar.
Jason Fenske sebagai video host menjelaskan, di dalam mesin torsi yang ditransfer ke roda bisa dimanipulasi atau diubah dengan susunan gigi transmisi.
Bila torsi berbicara pada sisi akselerasi, maka tenaga berhubungan dengan kecepatan. Fenske menjelaskan bila semakin cepat mobil melaju maka semakin besar tenaga yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
Tenaga dihasilkan dari torsi dikalikan putaran mesin. Semakin cepat putaran mesin maka besaran tenaga semakin meningkat.
Hubungan Torsi dan Tenaga Terhadap Kemampuan Akselerasi
Fenske kemudian menjelaskan soal hubungan antara torsi dan tenaga dalam proses akselerasi. Ternyata, semakin besar tenaga berdampak pada waktu akselerasi yang makin singkat.
Penjelasannya, naik turun torsi masih bisa dimanipulasi atau diubah oleh girboks, sedangkan besaran tenaga murni dari hasil kinerja mesin. Torsi ini bisa semakin melonjak berdasarkan hitungan gigi rasio.
Misalnya torsi sebesar 50 pound feet dengan angka perbandingan gigi rasio 3,0, maka dihasilkan torsi 150 pound feet atau tiga kali lipat dari torsi awal dari mesin.
Dalam kurva memperlihatkan bila torsi puncak ini berdampak pada kemampuan maksimal saat akselerasi. Inilah yang dirasakan oleh pengemudi yang semakin terdorong mundur ke sandaran kursi saat menginjak gas.
Dalam transmisi CVT yang mengatur gigi rasio secara konstan dengan selalu menjaga tenaga pada puncaknya, maka sanggup berakselerasi lebih cepat ketimbang manual. Untuk menghasilkan akselerasi yang gahar, tenaga mesin bisa dikombinasikan dengan perbandingan gigi rasio yang agresif. (dna)
Sumber : Carmudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar