26 April 2018

Tipe Data Pada QBASIC

Tipe Data Pada QBASIC


Hai sahabat kangen blog, berjumpa lagi dengan saya Eco. Hehehe :v
Hmm setelah kemarin saya memposting apa itu pengertian dari data dan variabel, kali ini saya akan berbagi mengenai tipe data yg digunakan pada bahasa pemrograman QBASIC.

Baiklah guys, kita langsung saja ya ...

Jadi guys, bahasa pemrograman QBASIC memiliki 5 tipe data yaitu :

1.) Integer (%)
Integer adalah data angka bulat, dimana nilainya berkisar antara -32767 s/d +32768. Lambang persen (%) menandakan bahwa itu adalah data Integer. Artinya data yang akan kita input nanti nya didalam program, hasilnya tidaklah bisa melebihi atau kurang dari -32767 s/d 32768. Jika kita membuat suatu program dengan hasil diluar dari batas angka yang sudah ditentukan, maka akan error, atau komputer tidak bisa memproses apa yang kita minta, atau program akan menunjukkan dibaris berapa salahnya kita, sehingga kita bisa memperbaikinya. Seperti itulah kira kira sob. :)
Agar sahabat mudah memahaminya ini saya berikan perumpamaan masalahnya. Hehe

Misalnya dalam kasus nilai gaji karyawan ni guys, kan berjuta juta tuh nilainya, jadi gak mungkin kita memakai tipe data integer. karna masih ada tipe data yang bisa menampung nilai berjuta juta-juta seperti itu yaitu tipe data long integer, yang mana akan kita bahas selanjutnya. hehe

2.) Long Integer (&)
Long Integer adalah data angka bulat. Nah jadi ini nih guys tipe data yang saya ceritain di atas, yang lambang nya adalah dan(&). Dimana tipe data ini bisa memproses data yang bernilai jutaan. Yang mana nilainya itu berkisar antara -2.147.483.648 s/d +2.147.483.647. Jadi jangan khawatir jika sahabat memiliki data hingga berjuta-juta, karna tipe data long integer ini, siap melayani anda sahabat. Liat aja tuh bisa sampai milyaran nilai yang bisa dia proses. Hehehe :)

3.) Single Precision (!)
Single Precision adalah data angka pecahan, dimana semua pemrosesan nilai yang hasilnya nanti bernilai pecahan/ nilai berkoma, maka tipe data inilah yang harus kita pakai. Nilainya berkisar antara 2.8 * 10 (-45) hingga 3.04 * 1038.
Note : Yang berkurung dibaca (pangkat min 45).

Contoh kasusnya gampang kok guys, misalnya kita ingin mencari nilai rata-rata seorang siswa. Kita misalnya jumlah total nilai mahasiswa tersebut adalah 433, lalu dibagi 5  , maka hasilnya adalah 86.6. Pokoknya semua proses yg hasil nilainya berkoma, tipe data single precision lah ahlinya :)
Jika hasil nilai tidak berkoma maka sebaiknya kita gunakan tipe data integer, karna tipe data integer adalah ahlinya bilangan bulat.

4.) Double Precision (#)
Tipe data ini sama saja seperti Single Precision, yang fungsinya untuk memproses hasil nilai berkoma. Hanya kisaran angkanya saja yang berbeda. Jadi tipe data double precision ini kisaran nilainya yaitu dari 4.9 * 10 (-324) hingga 1798 * 10308.

5.) String ($)
Yang terakhir adalah tipe data string, yaitu tipe yang fungsinya untuk menginput karakter yang panjang datanya dapat mencapai 32.767 karakter. lambang nya adalah dollar ($).
Contoh Kasus :

Nama$ = "Rini" (4 Karakter)
Kota$ ="Batam" (5 Karakter)

Sama seperti tipe yang lainnya, semua pasti ada batasan nilainya, kenapa dibuat batas nya? semua itu bertujuan agar mempermudah pengklasifikasiannya, agar nanti menjadi rapi dan enak dilihat dan dibedakan, karna jika tidak ada tipe-tipe data ini, semua pasti tidak akan beraturan, atau berantakan, Nah guys, jadi bahasa pemrograman yang tidak mempunyai tipe data pengibaratannya lebih kurang seperti kamar yang berserakan, atau seperti hal lainnya lah yang berserakan. Begitulah guys perkiraan nya di kehidupan nyata, agar sahabat bisa lebih mudah memahaminya.

Selanjutnya saya ingin memberikan beberapa kuis untuk para sahabat yang membaca blog saya, nanti jawabannya bisa anda tulis di kolom komentar. kuis ini bertujuan untuk membantu sahabat agar lebih mudah membedakan tipe datanya. Okay le't play :)

1.) Jmlhnilai% = ...
2.) Jmlahpenduduk& = ...
3.) JmlahHutang# =...
4.) Mhsswa$ =...
5.) Rata-rata! =...
Pertanyaannya !!!
Sebutkan APA nama tipe datanya dari nomor 1 sampai 5 tersebut?(silahkan jawab dikolom komentar)

Mungkin sampai disini saja pembahasan kita mengenai tipe data guys, mudah mudahan apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi anda yang berkunjung dan membaca artikel ini. jika ingin memberikan komentar, pendapat, dan masukan, silahkan coret coret di kolom komentar ya guys. karna masukkan anda sangat bermanfaat bagi saya kedepannya :). Sampai jumpa dipembahasan selanjutnya ya :)

Ini Beda Torsi dan Tenaga pada Kendaraan, Berdampak ke Performa

Jakarta – Saat Anda membaca spesifikasi kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, pasti akan menemukan soal torsi dan tenaga. Satuan torsi dan tenaga berbeda-beda di tiap negara atau wilayah. Ada yang menggunakan PS atau HP untuk tenaga, sementara torsi dihitung dengan satuan Nm, Kgm, atau pound feet.

Karakter mesin dirancang untuk kemampuan tertentu, entah itu fokus pada tenaga atau efisiensi bahan bakar. Pasti sebagian dari Anda bingung, apa bedanya torsi dan tenaga pada lembar spesifikasi dan apa pengaruhnya saat mobil dikendarai.

Untuk itu, Carmudi.co.id akan mengulasnya secara singkat definisi dan pengaruh dari masing-masing satuan tersebut.

Apa Itu Torsi dan Tenaga
Pertama dimulai dengan torsi, yaitu gaya dorong yang diproduksi mesin. Melalui video yang diunggah akun Engineering Explained di YouTube, dijelaskan contoh torsi pada kunci ring dipengaruhi oleh jarak atau panjang gagang.

Semakin panjang gagang maka tenaga manusia yang dibutuhkan untuk memutar mur atau baut semakin ringan. Untuk torsi pada silinder dipengaruhi oleh panjang langkah atau stroke. Semakin panjang maka torsi yang dihasilkan makin besar.

Jason Fenske sebagai video host menjelaskan, di dalam mesin torsi yang ditransfer ke roda bisa dimanipulasi atau diubah dengan susunan gigi transmisi.

Bila torsi berbicara pada sisi akselerasi, maka tenaga berhubungan dengan kecepatan. Fenske menjelaskan bila semakin cepat mobil melaju maka semakin besar tenaga yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.

Tenaga dihasilkan dari torsi dikalikan putaran mesin. Semakin cepat putaran mesin maka besaran tenaga semakin meningkat.

Hubungan Torsi dan Tenaga Terhadap Kemampuan Akselerasi
Fenske kemudian menjelaskan soal hubungan antara torsi dan tenaga dalam proses akselerasi. Ternyata, semakin besar tenaga berdampak pada waktu akselerasi yang makin singkat.

Penjelasannya, naik turun torsi masih bisa dimanipulasi atau diubah oleh girboks, sedangkan besaran tenaga murni dari hasil kinerja mesin. Torsi ini bisa semakin melonjak berdasarkan hitungan gigi rasio.

Misalnya torsi sebesar 50 pound feet dengan angka perbandingan gigi rasio 3,0, maka dihasilkan torsi 150 pound feet atau tiga kali lipat dari torsi awal dari mesin.

Dalam kurva memperlihatkan bila torsi puncak ini berdampak pada kemampuan maksimal saat akselerasi. Inilah yang dirasakan oleh pengemudi yang semakin terdorong mundur ke sandaran kursi saat menginjak gas.

Dalam transmisi CVT yang mengatur gigi rasio secara konstan dengan selalu menjaga tenaga pada puncaknya, maka sanggup berakselerasi lebih cepat ketimbang manual. Untuk menghasilkan akselerasi yang gahar, tenaga mesin bisa dikombinasikan dengan perbandingan gigi rasio yang agresif. (dna)

Sumber : Carmudi